Sebelum menulis artikel ini saya ingin meminta maaf terlebih dahulu akan isi dari artikel ini yang mungkin dapat membuat para pembaca risih ketika membacanya. Sekali lagi maaf.
Tujuan saya menulis ini hanyalah untuk memberi warna dalam percakapan antar teman sehingga dapat membuat suasana ceria.
Di dalam Bahasa Indonesia , ada yang kata dasar dan kata berimbuhan. Ada beberapa kata yang telah saya maupun teman saya pikirkan yang menggelitik pikiran saya. Mari saya sebutkan beberapa kata yang "dipermainkan" oleh kami....
- Malu
Malu adalah kata sifat . Kata sifat ini ketika saya ubah menjadi kata benda, saya begitu tergelitik akannya. Jika kata sifat kita ubah menjadi kata benda maka kita memberi imbuhan "ke-an" kepada kata sifat tersebut. Contoh : Ke-setia-an,Ke-taat-an,ke-pintar-an.
Nah bagaimana dengan malu? He3... Kata benda dari malu adalah (maaf) "ke-malu-an" sehingga anda dapat bercanda seperti : "Ha3.... Ari kan tidak mungkin malu, dia kan tidak punya kemaluan..."
- Berita
Mungkin anda tahu bahwa salah satu kata kerjanya adalah "memberitakan". Tapi apakah anda ingat dengan imbuhan me-i ? Ya, imbuhan ini juga dapat dipakai dalam kata-kata seperti : menghadiahi, memukuli, menamai, dll. Jika imbuhan ini disambungkan dengan kata berita, maka akan menjadi "memberitai" atau jika mau diperlambat pembacaannya akan terkesan seperti : "Mem-Beri-Tai"
- Harga
Kita semua tahu kata "menghargai". Menghargai kurang-lebih mempunyai arti seperti menghormati. Tetapi jika diperhatikan lebih lanjut, kata "menghargai" mempunyai salah satu arti yang bukannya menghormati tetapi melecehkan. Coba anda membandingkan kata ini dengan kata berimbuhan yang sama seperti : menamai, menggarisi, menggambari.
Kata-kata tersebut kurang lebih artinya adalah : memberi nama, memberi garis, memberi gambar. Bagaimana dengan "menghargai"? Kata tersebut jika diplesetkan dapat berarti memberi harga ! Jadi kita dapat bercanda seperti " Saya menghargai anda, anda saya beri harga RP 2000,- !"
Ya sekian dulu dari pemikiran saya. Semoga tujuan saya dalam menulis tulisan ini tidak dilupakan karena kata-kata ini sangat sensitif dan dapat menimbulkan perpecahan. Sekian, Terima kasih.
Kamis, 20 Agustus 2009
Langganan:
Postingan (Atom)